Kamis, Juli 16, 2009

Sentinel Asia


JPTM step 2 metting

Saya berkesempatan menghadiri JPTM (Joint Project Team Metting ) for Sentinel Asia step 2 di Bali 14-17 Juli 2009. Acara dihadiri perwakilan sekitar 20 negara-negara asia fasifik dan 60 instiutsi termasuk organisasi internasional. Sentinel Asia (SA) adalah organisasi volunter atau badan inistitif yang dilahirkan oleh APRSAF (Asia-Fasific Regional Space Agency Forum atau forum kerjasama regional asia fasific untuk badan Antariksa). Di Indonesia representatifnya adalah Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN).

SA dibentuk sebagai triger dan wahana antar negara anggota di asia fasifik dalam menyumbangkan dan mendedikasikan pemanfaatan data satelit yang dimilikinya (baik satelit sendiri ataui stasiun bumi) terkait bencana-bencana besar yang sering terjadi di negara asia fasifik. SA dibentuk pada tahun 2005 pada pertemuan tahunan APRSAF ke 12 di Kitakyushu (Fukuoka, Jepang). Tujuan utama Sentinel Asia adalah (1) untuk berbagi informasi terkait bencana alam lewat platform WEBGIS dan format digijal, (2) menyusun cara pemanfaatan data satelit untuk penanggulangan bencana di wilayah asia fasifik. SA mencoba mengembangkan sistem distribusi data spasial pemantauan bumi secara real time dan otomatis antar jaringan regional. Dua spesifikasi utama kegiatan SA yakni pemanfaatn data spasial (satelit lingkungan/cuaca dan satelit remote sensing) secara rutin dan real time, serta penerapan ICT mulai dari perolehan data, analisis dan penyebaran informasinya.

Tahap awal kegiatan sentinel fokus pada empat kegiatan yaitu : emergency observation, wildfire monitoring, flood monitoring dan capacity building. Sentinel Asia step 1 berlangsung pada tahun 2006-2007, sementara SA step 2 diprogram untuk tahun 2008-2012. Pada SA tahap 1 disepakati pembentukan 3 nodes yaitu :
(1) Data Provider Node (DPN) adlah node yang mengoperasikan statisun penerima data satelit, yang memiliki satelit, yang dapat menyediakan data pada jaringan. Anggota node ini yakni negara yang memiliki stasiun bumi satelit pemantauan bumi.
(2)Local Service Provider Node (User Node-UN) adalah yang menerima dan menyediakan data untuk pengguna
(3) Research and Training Node (RTN) adalah yang mengembangkan hasil dan melaksanakan pelatihan.

Data utama yang digunakan pada SA step 1 adalah Terra/Aqua MODIS, MTSAT, ALOS. Data ALOS untuk rapid response dapat diminta dan didistribusikan diwilayah asia pasifik.
SA step 2 dihasilkan dalam pertemuan ARRSAF 14 di Bangalore India desember 2007. Inti kegiatan SA 2 yakni menjaga kontinuitas operabilitas SA step 1 yang diperkuat dengan memanfaatkan satelit komunikasi eksperimental WINDS milik JAXA (Japan).

Kedepan semakin banyak suport data satelit disediaka oleh organisasi volunter semacam Sentinel (http://dmss.tksc.jaxa.jp/sentinel/). Sehingga masyarakat atau profesional bisa segera mendapatkan informasi terkait lokasi dan posisi kejadian bencana alam diwilayah Asia Pasific. Be smart OK..

Pantai Kuta Bali, 16 Juli 2009