PELUNCURAN ATLAS NASIONAL INDONESIA
(http://www.bakosurtanal.go.id/?m=10&p=&static=176)
Setelah enam dasawarsa Indonesia merdeka, kini Indonesia memiliki Atlas Nasional. Atlas ini akan menambah daftar produk atlas nasional yang sudah dipublikasikan oleh negara-negara lain. Atlas Nasional Indonesia merupakan produk strategis karena menjadi informasi resmi tentang Indonesia bagi negara-negara lain yang bermaksud mengetahui Indonesia melalui media informasi geografis.
Atlas Nasional Indonesia adalah kumpulan peta tematik deskriptif, gambar, foto, dan citra satelit yang disusun secara sistematik sehingga membentuk informasi tentang fenomena, potensi dan sumberdaya yang ada di suatu wilayah. Atlas ini menampilkan informasi untuk wilayah Indonesia secara kesuluruhan maupun infomasi pulau dan kepulauan besar. Informasi yang ditampilkan dikemas dalam 3 volume atlas yakni :
* volume I: Fisik dan Lingkungan Alam
* volume II: Potensi dan Sumberdaya
* volume III: Sejarah, Wilayah, Penduduk, Budaya dan Bahasa.
Atlas Nasional Indonesia volume 1 yang diluncurkan saat ini menyajikan informasi tentang kondisi fisik dan lingkungan alam yang ada di Indonesia secara umum dan secara khusus di pulau atau kepulauan besar. Tema-tema yang berkaitan dengan fisik dan lingkungan alam meliputi : iklim, geologi, geomorfologi, kelautan, gunung api, rawan bencana, penutup lahan, dan kawasan konservasi.
Tujuan peluncuran atlas ini untuk menginformasikan kepada institusi pemerintah, swasta, dunia pendidikan, dan masyarakat secara umum bahwa Indonesia memiliki atlas nasional yang dapat digunakan sebagai atlas referensi, media promosi tentang Indonesia dan media pembelajaran.
Produk Atlas Nasional Indonesia diluncurkan dalam bentuk buku cetakan dan web Atlas Nasional Indonesia yang disiapkan untuk diakses melalui internet. Atlas ini disusun sejak tahun 2007 dan dicetak pada tahun anggaran 2008. Beberapa atlas akan didistribusikan kepada institusi/departemen, kedutaan besar, dan institusi pendidikan. Sebagian lainnya dapat diperoleh publik melalui Pusat Jasa dan Informasi BAKOSURTANAL.
Atlas Nasional Indonesia dibuat merupakan produk bersama antara Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) dengan beberapa instansi seperti: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Geologi Departemen ESDM, Dinas Hidro Oseanografi MABES TNI AL, Departemen Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universtas Indonesia dan National Geographic Indonesia.
Kegiatan pembuatan atlas ini akan berlanjut pada tahun 2009 dan tahun 2010. Tahun 2009 akan diselesaikan atlas volume II dengan judul: Potensi dan Sumberdaya. Atlas volume III dengan judul: Sejarah, Wilayah, Penduduk, Budaya dan Bahasa akan diselesaikan pada tahun 2010. Bersamaan dengan selesainya produk cetakan, web atlas nasional Indonesia juga akan dilengkapi dengan atlas volume II dan III.
Contact Person : Dra.Trini Hastuti, M.Sc
Kepala Bidang Atlas Sumberdaya dan Atlas Publik
BAKOSURTANAL. Telp : 0218764613
Email: trinihastuti@yahoo.com
Tampilkan postingan dengan label Atlas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Atlas. Tampilkan semua postingan
Jumat, Februari 06, 2009
Rabu, Desember 31, 2008
VISIT YEAR 2009 dan ATLAS PARIWISATA

Visit Indonesia Year tahun 1991 menyerap sekitar 2,5 juta wisatawan manca negara dinilai sukses oleh pemerintah Indonesia. Demikian pula VIY 1992, 1993 dan seterusnya termasuk VIY 2003 yang diperkirakan akan terganggu akibat peritiwa "rekayasa "BOM BALI tahn 2002 ternyata masih menyerap kunjunguan jutaan wisatawan mancaneara ke Indonesia.
Keberhasilan VIY tersebut tentunya tidak lepas dari adanya peningkatan berbagai fasiltas, baik berupa perbaikan hotel berbintang maupun kebijakan bebas visa kepada wisatawan dari beberapa negara ataupun visa on arrival (visa di tempat kedatangan) kepada wisatawan mancanegara lainnya.
Namun demikian, keberhasilan mendatangkan wisatawan mancanegara tersebut diharapkan dapat terus terulang tiap tahunnya. Banyaknya kunjungan wisatawan ke negara kita ini diharapkan dapat meningkatkan pula taraf hidup masyarakat Indonesia secara langsung atapun tidak langsung serta kewibawaan bangsa secara umum. Selain perbaikan berbagai fasilitas infrastruktur fisik, ketersediaan data dan informasi berupa Atlas pariwisata (seperti peta pariwisata NAD di atas) sebenarnya juga merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. Peta ataupun Atlas (kumpulan peta dengan satu atau beberapa tema)pariwisata memudahkan perjalanan dan memperlancar arus informasi dan komunikasi.
Hanya memang patut disayangkan penggunaan peta dan Atlas rupanya belum membudaya di Indonesia. Masyarakat lebih suka mengandalkan BERTANYA daripada melihat PETA untuk mencari informasi atau membantu perjalanan mereka. Menjelang tahun 2009 ini saatnya kita budayakan BUDAYA BERPETA sebagai ganti BUDAYA BERTANYA" dalam menunjang Visit Indonesian Year 2009.
Selasa, November 11, 2008
Atlas Dijital
Selepas dari tugas di Aceh, saya ditempatkan di Pusat Atlas. Di pusat ini saya diminta langsung sebagai staf dibawah kepala pusat Atlas. Inilah pertama klainya sejak 1991 saya pindah dari pusat survei matra Darat. Bagi saya dimanapun ditempatkan sama saja, " there is no future in any job the future lies on the one who hold the job". Istilah Barack Obama " Change We Need". Jadi perpindahan saya ke tempat baru ini, mudah-mudahan memang dalam rangka perubahan.
Pusat Atlas terdapat dua kegiatan yang mesti saya support yaitu: Global Mapping dan Spasial Dynamic.
Dalam program Global mapping, Bakosurtanal berkomitmen untuk menyediakan data tenatik pada skala 1 juta meliputi landcover, hidrologi, jalan, dan toponimi, dan juga penduduk. Kerjasamanya dengan GSI (geographical Survey Institute), Japan. Sementara dalam spasial dynamic adalah kegiatan yang dikontrakkan.Kendala utama kegiatan global mapping adalah kesulitan memperoleh data,terutama landcover. Karena pusat atlas tidak memproduksi sendiri, perolehan data lnscover dari pusatlain seringklai mengalami hambatan.
Spasial Dynamic adalah menbahas teknologi terkini pembuatan atlas. Terdapat pergeesan antara atlas kartografis dan atlas dynamic. Kendala utama adalah pengintegrasian antara dynamic model dan spasial dynamic yang tidak mudah. Secara teori keudanya mudah ditemukan, namun bagaimana bentuk dan implementasinya jelas tidak mudah..
Pusat Atlas terdapat dua kegiatan yang mesti saya support yaitu: Global Mapping dan Spasial Dynamic.
Dalam program Global mapping, Bakosurtanal berkomitmen untuk menyediakan data tenatik pada skala 1 juta meliputi landcover, hidrologi, jalan, dan toponimi, dan juga penduduk. Kerjasamanya dengan GSI (geographical Survey Institute), Japan. Sementara dalam spasial dynamic adalah kegiatan yang dikontrakkan.Kendala utama kegiatan global mapping adalah kesulitan memperoleh data,terutama landcover. Karena pusat atlas tidak memproduksi sendiri, perolehan data lnscover dari pusatlain seringklai mengalami hambatan.
Spasial Dynamic adalah menbahas teknologi terkini pembuatan atlas. Terdapat pergeesan antara atlas kartografis dan atlas dynamic. Kendala utama adalah pengintegrasian antara dynamic model dan spasial dynamic yang tidak mudah. Secara teori keudanya mudah ditemukan, namun bagaimana bentuk dan implementasinya jelas tidak mudah..
Langganan:
Postingan (Atom)