Rabu, Agustus 20, 2008

in Memorium H. Andi Kurniawan

Kaget juga menerima sms singkat dari istri " H. Andi Kurniawan, meninggal dunia di Tsukuba Jepang jenasah akan datang di bandara Sukarno Hatta besok". Innalillahi wa inna ilaihi rajiun...Hampir tidak percaya saya coba buka email ternyata betul dia kawan lama saya Andi Kurniawan, di Tsukuba Jepang. Sorenya saya telpon ornag tuanya di tebet, Jakarta sekaligus menanyakan sebab musababnya. Karena sepengetahuan saya Andi orangnya gagah, sehat dan gesit serta sangat dinamis tidak terlihat sedikitpun tanda-tanda ada penyakit.

Informasi yang saya terima dari ibunya sedikit banyak membantu mengetahui penyebab kematiannya, yaitu "stroke" padahal tidak ada tanda-tanda dia mengidap darah tinggi. Beberapa hari sebelumnya Andi memang mengeluh ke ibunya sakit perut, dia curiga kena Mag, bahkan sempat konsultasi jarak jauh ke dokter tentang penyakitnya. Kamis 7 agustus Andi masih sempat komunikasi ke ibunya, bahkan ibunya telah mengirimkan resep dari dokter untuk ditebus di apotik di Jepang. Jumat 8 agustus pagi ibunya telpon namun tidak ada jawaban, demikian pula sore harinya pun tidak ada respon. Ibunya minta tolong kawan Indonesianya di Jepang untuk menengok keadaan andi. Jumat sore kawannya melihat mobil ada di garasi dan rumahpun lampu menyala, namun tidak ada orang. Selanjutnya dia mengajak kawan jepangnya untuk kembali ke rumah tersebut bersama polisi setempat. Namun polisi masih tidak berani masuk, karena khawatir melanggar peraturan. Hari minggu mereka kembali bersama polisi dan mendobrak pintu, saat itu Andi ditemukan sudah tidak bernyawa di depan pintu kamar mandi masih memegang handuk. Beberapa saksi mata masih melihat Andi mengikuti shalat jumat di masjid Tsukuba.

Yang saya tidak lupakan dengan rekan Andi adalah, kita sama-sama satu tim dikepengurusan TSUMRA (Tsukuba Muslim Residen), saya sebagai perwakilan indonesia yang sebagian besar pelajar dan Andi sebagai salah satu pengurus TSUMRA. Hampir setiap akhir ramadhan Andi selalu mengajak saya dan rekan lain Indonesia untuk i'tikaf di masjid. Biasanya dia bawa slepping bag dan kita mulai kumpul di masjid setelah pukul 23.00. Demikian pula selepas studi di jepang, saya sekeluarga diantar ole Andi ke bandara menggunakan mobilnya.

Kamatiannya terasa mendadak, tanpa terdeteksi sebeleumnya. Namun saya masih ingat senyum ramahnya dan kedinamisannya.. saya hanya bisa mengucap innalillahi wa inna ilahi rajiun, selamat jalan sahabatkun semoga Allah SWT mengampuni dosamu, menerima amal ibadahmu dan melipat gandakan kebaikan yang pernah engkau lakukan di dunia dan menghadiahi al Jannah. Amien. Insyaallah kita akan berkumpul kembali disana untuk bersama bermain dan beri'tikaf di masjid-masjid Allah

Tidak ada komentar: