Jumat, Juli 01, 2011

Adaptasi sosial

SURVEI DAN PEMETAAN ADAPTASI SPASIAL LAHAN PERTANIAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM GLOBAL: STUDI KASUS WILAYAH DAS BODRI , PANTAI UTARA JAWA TENGAH

Salah satu dampak dari perubahan iklim global adalah naiknya permukaan air laut, yang bagi wilayah pesisir jawa tengah berdampak pada peningkatan frekuensi banjir tiap tahunnya. Kejadian banjir ini menggenangi bukan saja wilayah pertanian tetapi juga menyentu daerah pemukiman. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi risiko banjir pada wilayah pesisir, namun upaya tersebuh belum sepenuhnya menjawab permasalahan paling krusial pada wilayah tersebut, “bagaimana adaptasi wilayah pertanian terhadap fenomena perubahan iklim yang diindikasikan oleh meluasnya kawasan genangan air”?. Penelitian ini dimulai dari mengkaji permasalahan fisik wilayah untuk memahami karakteristik banjir, dampaknya terhadap produksi pangan dan bagaimana adaptasi yang dilakukan telah dilakukan terhadap banjir di kawasan DAS Bodri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik wilayah sebagai perilaku adaptasi masyarakat terhadap fenomena banjir di daerah pertanian. Analisis fisik wilayah penelitian dengan menggunakan data multi-temporal yang dikombinasikan dengan analisis multi-resolusi, digunakan untuk melakukan kajian pola dan sebaran bencana banjir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis penggunaan lahan dengan pendekatan, geospasial, temporal, ekologis dan sosial-ekonomis untuk keperluan kajian yang mendalam dalam mendukung “Evaluasi Adaptasi Daerah Rentan Banjir Untuk Kawasan Pertanian Pantura Dengan Pendekatan Geospasial”. Selain itu analisis hubungan antara perubahan penggunaan lahan wilayah hulu dengan perubahan iklim global yang diakibatkan perubahan curah hujan tahunan akan membantu menjawab tujuan penelitian ini. Paper ini menguraikan laporan sementara kegiatan ini riset unggulan terpadu ini. Ditemukan bahwa wilayah survei adaptasi teknis berupa pembangunan tanggul sepanjang sungai Bodri tidak cukup bahkan terkesan kurang efisien dan sangat rawan karena sering tidak mampu menampung debit puncak air sungai. Demikian pula pada beberapa kecamatan sepanjang DAS Bodri seperti Kecamatan Gemuh desa, Gemuh dan Kecamatan kangkung sejak beberapa tahun terakhir ini sering terjadi luapan yang menggenangi lahan pertanian dan desa sekitarnya setinggi 20-40 cm. Kawasan pertanian yang terkena dampak adalah padi sawah, tembakau dan bawang merah. Fenomena meluasnya kawasan banjir dan meningkatnya frekuensi banjir ini bila tidak diantisipasi sedini mungkin akan mempengaruhi kondisi fisik dan pengelolaan wilayah DAS Bodri secara keseluruhan. Sementara setiap perubahan penggunaan lahan ataupun pengolahan lahan dan rekayasa teknis terkait dengan adaptasi banjir oleh masyarakat pada kawasan Bodri akan berpengaruh secara luas pada tiga kabupaten wilayah lainnya, yang dikenal sebagai penghasil utama padi dan tembakau untuk wilayah Jawa Tengah. Dijumpai model adaptasi spasial yang ditemukan pada kawasan pertanian berupa sistem pemanfaatan (fragmentasi) lahan, sistem pengolahan lahan dan pola budidaya tanam.

yang memerlukan tulisan lengkap silahkan email ke drmoel@yahoo.com tersedia pula prosedingnya bisa diperoleh dengan harga Rp.300.000 sudah termasuk ongkos kirim

Tidak ada komentar: