Geram juga melihat Geert Wilders, anggota parlemen Belanda, seenaknya bikin film fitna berdurasi 17 menit yang jelas berisi pesan merendahkan umat islam. Di katakan alquran dan umat islam adalah bahaya tersembunyi bagi Belanda dengan menunjukkan suntingan-suntingan berita. Dari judulnya Fitna saja sudah terlihat kalau film ini ya fitnah artinya kebohongan, suntingan filmnya ya merupakan kebohongan.
Geert Wilders perlu belajar metodologi penelitian data yang diambil benar tetapi kesimpulannya kayak anak kecil. Contohnya ada anak kecil melakukan percobaan dengan katak. Katak diminta melompat dengan cara diteriaki dan diukur jarak lompatannya, setelah itu satu kakinya dipotong dan disuruh melompat. Dengan susah payah katak melompat dan diukur jaraknya. Lalu satu persatu dipotong hingga ke empat kakinya, kemudian di suruh melompat. ternyata katak tidak bisa melompat karena ke empat kakinya sudah dipotong. Akhinya anak kecil tersebut tersenyum puas...kesimpulannya ternyata katak kalau ke empat kakinya dipotong jadi "budeg" diteriaki suruh melompat gak dengar.
Demikian pula dengan Geert Wilders, data yang dia kumpulkan adalah fakta lapangan tetapi kesimpulan bahwa Islam dan alquran adalah musuh laten Belanda. Salah Besar. mana ada fakta Umat islam menyerang Belanda, mana ada fakta umat islam menjajah eropa. Yang terjadi malah sebaliknya pihak baratlah yang menjajah, menyiksa dan membunuh umat islam. Jadi disini maling teriak maling.
Kesimpulan bisa salah mesti data yang dikumpulkan benar. Ini terjadi karena beberapa sebab paling umum adalah ketidak mampuan menganalisa dan memang punya maksud tersembunyi alias hidden agenda. Kasus Geert Wilders ini jelas bukannya tidak mampu menganalisa, tetapi punya maksud tersembunyi yaitu mencari simpati dari masyarakat eropa dan amerika yang dia fikir akan berpihak padanya. Dia tahu persis bagaimana pemerintah prancis memenangkan perkara orang-orang yang menghina nabi Muhammad dengan lomba karikatur, dia tahu persis amerika masih di atas angin atas beberapa negara muslim. jadi dia merasa adem ayem saja..gak pusing dan takut terhadap tindakannya.
Masih banyak orang semacam Geert Wilders di eropa dan Amerika, sebut saja Salman Rusdi sampai sekarang masih hidup mewah mesti harus sembunyi-sembunyi. Bahkan Salman rusdi yang di fatwakan mati oleh Imam Khumeini, mendapat penghargaan sastra terbaik eropa oleh pemerintah Inggris.
Selama tidak ada hukum dan tidak ada yang menghukumnya maka akan semakin banyak orang-orang macam Geert Wilders dan Salman Rusdi. Saya salut sama Imam Khumeini yang langsung memfatwakan hukuman mati ke Salaman Rusdi, hingga mesti terlihat Salman Rusdi hidup enak tetapi jiwanya pasti tidak tenang dan gelisah.
Geram juga orang-orang macam mereka seenaknya menghina keyakinanskitar 1.5 milyar. Tetapi dengan gampangnya pemerintah Indonesia, Malaysia, Pakistan menangkapi umat islam yang melakukan penghinaan dan perlawanan terhadap ke tidak adilan pihak Amerika dan Barat.
Kalau pihak barat tidak bisa mengatur dan memberi peringatan warganya yang satu orang, maka jangan salahkan bila pemerintah muslim juga tidak akan sanggup mengatur warganya yang jumlahnya milyaran.
Saat ini Geert Wilders tentu tidak akan aman bepergian keluar negeri apalagi ke negara muslim. Pemerintah Indonesia tidak perlu mencekal..karena pasti dia akan ketakutan setengah mati. Satu-satunya jalan ya operasi wajah. tetapi yang jelas karisnya sudah tamat. Kita lihat saja bagaimana akhir hidup dan karis si terorist belanda ini.
Sabtu, April 05, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar