Jumat, April 04, 2008

Absen menulis dan staf yang mbalelo

Alhamdulillah akhirnya saya bisa menulis kembali di blog ini. Rasanya kangen juga sebulan lebih tidak mengisi blog, mesti tidak ada yang membaca paling tidak blog ini bisa menjadi teman dan curahan perasaan ataupun kekesalan.

memang selama bulan maret saya sangat sibuk, saya harus menyelesaikan beberapa tulisan untuk buku-buku baru. yang paling berat adalah saat diminta menulis oleh Investor Outreach Office tentang peluang investasi di Aceh...karena hanya di kasih waktu dua minggu. Untungnya saya punya beberapa bahan yang siap tayang jadi masih bisa bernafas dan yakin masih bisa kejar deadline. Selain itu saya juga harus menyelesaikan buku kompilasi metodologi penyusunan peta rawan bencana, yang inipun sebenarnya sudah tertunda cukup lama.

Hanya yang paling menjengkelkan adalah dan saya baru tahu, kalau situs blog ternyata di blok oleh tim ITnya kantor. Karena termasuk web yang mengganggu produktifitas kerja, seperti YM dan. Baru di buka menjelang malam. Sekalipun jengkel tetapi bagaimana lagi kalau itu sudah menjdai kebijakan interen, ya harus diterima.Memang cukup aneh kantor sebesar BRR tetapi fasilitas internetnya hanya 1 M.

Dari semua problem tersebut yang paling menguras energi hanya masalah staf yang mbalelo. dengan alasan yang dibuat-buat, suatu yang sangat lucu dan belum pernah terjadi adlam sejarah hubungan antara staf dan atasan. Alasannya sepele dia merasa tidak dihargai kerjanya dan buku yang saya tulis menyinggung namanya. Hampir semua staf dan tim saya yang lain terpingkal-pingkal mendengar alasan tersebut. namun kalau hati sudah beku dan fikiran sudah butek serta adanya hiden agenda, nasehat apapun yang diberikan tidak akan didengar. Tujuannya cuma satu, Dia ingin minta dipindahkan ke Jakarta daripada tugas di Aceh. Terbukti tanpa pamit yang bersangkutan melarikan diri dan ingkar kerja dari Aceh sejak tangal 18 maret hingga bulan April ini belum datang. Selanjutnya mengajukan surat pengunduran diri dan minta surat pengembalian kerja ketempat semula. Padahal dia pasti tahu, kalau surat -surat tersebut tidak akan di proses. Seandainya dia kerja sukarelawan mungkin bisa, tetapi dia di BKO kan seperti tentara (mesti statusnya dalah PNS), dan seorang pegawai tidak bisa begitu saja mundur hanya karena merasa tidak dihargai. harusnya dia intropeksi diri, kenapa saya sebagai atasan terkesan tidak menghargai, kenapa kawan-kawan setimnya terkesan tidak menghargai, kenapa sering konflik dan tersinggung dengan gurain tim lainnya, kenapa ditegor atasan. Tetapi perasaan merasa paling benar dan tidak pernah salah yang ada padanya menutupi semua sisi gelap dia sendiri.

Sebenarnya semua anggota tim sudah pada tahu wataknya yang mudah tersinggung, kurang rasa sosialnya (pelit) dan kurang serius dan tidak kreatif kalau diberi tanggung jawab kerjaan, sehingga mereka enggan berurusan dengannya. Tidak ada staf yang tidak pernah konflik dengannya. masalah apa saja dan sepele bisa jadi besar dan ribut dengannya. Saya yang awalnya masih semangat memberi motivasi ke dia lama-lama menjadi malas juga. Diminta datang pagi hanya beberapa hari selanjutnya selalu telat, diminta kerja lebih cepat dan kreatif tersinggung karena merasa dibilang bodoh hampir setiap nasehat selalu dijawab dan dibantah..terkadang malah balik menasehati. Wadauh baru saya temui orang seegois dia...akhirnya karena kesal saya bilang kalau dia tidak berubah sikap, masih menjawab kalau dinasehati dan selalu ngeyel dimanapun pasti dia punya masalah dengan orang lain. Akibat ucapan saya itu, langsung beberapa hari dia tidak bertegor sapa dan ternyata selanjutnya pulang alias kabur dari Aceh..yaitu dengan alasan tidak bisa lagi kareja karena tidak dihargai...masyaallah. Kalau tidak memandang sebagai saudara semuslim sudah saya buatkan surat laporan akalau dia mangkir kerja alias menolak tugas atasan...

Tidak ada komentar: