Rabu, April 23, 2008

Referensi Titik Tinggi NAD perlu di evaluasi Ulang


Referensi titik tinggi sangat penting dalam pembangunan infrastruktur terutama jalan dan perumahan. Referensi ini biasa dikenal sebagai titik tinggi geodesi (TTG).Tanda atau Titik Tinggi Geodesi (TTG) merupakan gambaran fisik tinggi suatu titik di permukaan bumi dan biasanya didefinisikan juga sebagai tinggi di atas bidang acuan tertentu. Sementara gambaran posisi suatu titik di muka bumi relatif terhadap bidang referensi tertentu biasa diamati dari hasil pengukuran GPS (Global Positioning System). Dalam ilmu geodesi, bidang acuan tinggi dimaksud adalah bidang nivo yang merupakan bidang ekuipotensial gaya berat, disebut geoid dan berada hampir berhimpit dengan bidang permukaan laut rata-rata yang tidak terganggu. Selain sebagai acuan utama kontrol pemetaan topografi, TTG dan titik GPS juga menjadi acuan atas setiap pekerjaan survei teknis geodesi dan survei pertanahan. Di samping aspek praktis, TTG dan GPS juga berfungsi untuk studi gerakan vertikal kerak bumi.

Untuk wilayah Banda Aceh sebaran TTG wilayah NAD berada di sepanjang jalan utama. Mestipun tidak selalu, namun lokasi titik GPS biasanya mengikuti titik TTG yang ada dapat dilihat pada di bawah. Terdapat sekitar 539 TTG di wilayah Banda Banda Aceh dan sepanjang jalan utama setiap 0,5 km pengukuran tahun 1988 oleh BAKOSURTANAL. Di wilayah NAD, juga terdapat kurang lebih 120 titik GPS. Kecuali titik kontrol GPS yang telah diukur ulang oleh BAKOSURTANAL, kondisi data TTG khususnya di sepanjang pantai barat rusak, hilang karena tsunami atau dipindah orang, sebagian telah dilakukan evaluasi. Patut disayangnya selama program pemulihan NAD-Nias, BRR tidak menyediakan anggaran dana untuk merevitalisasi keberadaan titik referensi tersebut.

Tidak ada komentar: